Sabtu, 18 Juli 2009

takdir


TAKDIR, MAKA PASTI TERJADI

Manusia itu, sungguh lemah. Menurut tabiatnya, ia selalu ingin diberi dan tidak ingin ditolak permintaanya. Dia pun ingin selalu sehat dan selamat, tidak menghendaki cobaan dan musibah. Namun, itu tidak mungkin terjadi. Soal sehat, selamat, diberi, atau diterima, dan lainya, merupakan suatu proses yang harus dilalui seorang manusia yang hidup didunia. Apabila sedang sakit, dan berusaha menangkalnya, atau berharap suatu manfaat, hendaklah anda berusaha mendapatkanya melalui sebab-sebabnya, seperti berobat jika anda sakit, agar anda mampu mengatasi derita yang anda rasakan selagi anda sakit.
Dengan demikian, anda menempuh jalan qadha dan qodhar. Seandainya ada budak yang selalu ingin dipenuhi dan diberi setiap keinginanya, tapi tidak mau menjalankan perintah dari majikanya, majikan dari budak tersebut pasti akan marah dan ingin segera menjual budak itu. Itu merupakan rahasia riyadhoh(pelatihan jiwa) dan kepatuhan. Ibarat raksa yang dipilin, tentu dapat mengubah barang yang disepuhnya menjadi seperti emas atau perak.
Segala sesuatu terjadi menurut waktunya, bukan menurut sebab-sebabnya. Manusia sendiri sebenarnya tau, betapa banyak masalah walaupun sudah lengkap sebab dan sarananya, tetapi tidak terjadi, atau terjadi lebih sepat dari waktu yang diperkirakan. Kewajiban manusia tidak lain dan tidak bukan hanyalah memohon kelapangan dan kasih dari Allah SWT, tidak perlu berfikir dan mengambil pusing dari mana datangnya suatu kejadian atau peristiwa. Ada kalanya, Allah AWT juga memberikan hukuman kepada manusia atas perbuatanya dimasa lalu dan yang sudah terlupakan oleh manusia itu sendiri. Pengetahuan mengenai hal itu ada pada Allah SWT, sesuatu yang dirasa manusia sebagai ujian, atau cobaan, ternyata ujian atau cobaan itu mengandung hikmah dan rahmat yang lebih banyak.
Yang demikian itu dimaksudkan agar manusia menyakini bahwa rahmat Allah SWT mendahului murkaNya. Layaknya air, dengan air, Allah bisa membinasakan mahluknya, dan dengan air pula, Allah melimpahkan rahmatNya.
Dalam AlQur’an disebutkan, betapa banyak manusia yang mengalami kenyataan tersebut. Qodho dan qodhar adalah syara’, siapakah yang menyuruh anda beriman selain syara’? maka hendaklah anda mengenal Al Haqq{kebenaran} dan mengamalkanya, serta tinggalkanlah kebatilan.
Nabi Isa As, : “qadhar(takdir) adalah rahasia Allah SWT, jangan sekali-kali kalian membebani diri dengan membahasnya(takdir). Ia adalah samudra yang sangat dalam, janganlah kalian menyelaminya”..

Sesuatu terjadi menurut apa yang sudah digariskan,,
Kita tidak bisa mengelak, atau menghindar.
Tinggal bagaimana kita menyikapinya, dan bagaimana cara kita mengambil hikmah dari setiap apa yang terjadi.
Semua tentu ada siklusnya, seperti bulan yang muncul pada awal kalender penanggalan jawa, meraih kesempurnaan pada pertengahan penanggalan, dan hilang pada saat akhir penanggalan.
Tentu ada rahasia dibalik apa yang telah terjadi, Allah SWT punya rahasia yang tidak akan bisa diungkap oleh manusia. Manusia hanyalah seorang aktor, yang menjalankan skenario yang telah diatur di Lauhul Mahfud..
“La Tahzan,,InnAllaha Ma’ana”
Abie..

Tidak ada komentar: